Merawat Tujuan Dakwah Kampus

0 komentar

Memahami tujuan dakwah kampus membutuhkan proses yang cukup panjang. Sebab memahami bukan hanya cukup mengetahui dari membaca tulisan atau mendengar tausiyah seseorang ustad, Terlebih tujuan dakwah kampus.
Tujuan utama dari Dakwah kampus adalah adanya suplai alumni yang berafiliasi kepada Islam, dan optimalisasi peran kampus dalam upaya mentransformasi masyarakat menuju masyarakat Islami. Tujuan inilah yang seharusnya senantiasa kita pahami. Bukan hanya cukup diketahui saat kajian semata apalagi sampai kita tidak mengetahui sama sekali.
Mengapa? Kadang berbagai proses selama di kampus khususnya beramal diorganisasi dakwah dengan berbagai agenda. Banyak syuro, proker yang tidak berjalan, teman yang keluar dari organisasi membuat tujuan yang begitu penting ini kian luntur. Kita jadi lupa bahkan kehilangan tujuan dakwah kampus yang lebih urgen oleh persoalan kecil yang seolah besar, atau mungkin memang kita besar – besarkan.
Benar apa yang dikatakan oleh pembicara materi kaderisasi saat acara sekolah LDK beberapa bulan yang lalu di UNS. Bahwa: “keberhasilan sebuah LDK adalah diukur seberapa banyak alumninya yang masih mau berdakwah setelah lulus kuliah, bukan hanya dari proker yang dilaksanakan”. Buat apa kita sukses melaksanakan minimal 75 persen dari proker namun ternyata setelah lulus tidak ada yang mau berdakwah di masyarakat umum. Hal ini bukan berarti bahwa proker ataupun agenda di LDK tidak perlu. Justru selama dikampus menjadi kawah candradimuka bagi kita. Disanalah tempat kita untuk menggembleng segala potensi untuk mempersiapkan diri dengan menjalankan berbagai agenda dakwah kampus entah itu proker atau lainnya agar siap berdakwah di masyarakat. Bukankah keburukan yang terorganisir bisa mengalahkan kebaikan, maka organisasi dakwah (LDK) menjadi kita butuhkan.
Merawat tujuan dakwah kampus menjadi amat penting. Sebab semakin hari nuansa kampus semakin berubah. Beribu masalah senantiasa ada. Berpuluh proker menanti untuk di laksanakan. Akankah kita senantiasa focus pada kelemahan kita, sehingga membuat lemah, membuat pesimis dalam organisasi dakwah kita. Akankah kita membiarkan persoalan kecil di bidang masing – masing membuat lupa akan tujuan utama bahkan menjadi alasan untuk meninggalkan dakwah yang mulia ini. Haruskah persoalan pribadi kita kadang menjadi penyebab kita mementingkan tujuan pribadi yang cenderung sementara dan kehilangan tujuan utama.
Sadar ataupun tidak hal – hal yang menyebabkan matinya, hilangnya tujuan utama akan senantiasa ada. Merawatnya tujuan utama dakwah kampus pada diri kita menjadi penting. Agar proses yang kita lakukan selama dikampus ini tidak sia – sia. Namun justru memberdayakan kita bukan melemahkan kita. Setiap persoalan sepelik apapun akan senantiasa membuat kita semakin yakin dan mantap dalam menampaki jalan dakwah ini. Setiap keberhasilan yang ada bisa jadi adalah ujian untuk diri kita terutama tentang tujuan utama apakah masih tertanam ataukah malah kita berganti tujuan lain yang salah. Mari kita nikmati segala kekurangan, segala masalah ini, segala aktivitas di LDK sebagai pemupuk semangat kita, penguat niat kita, sebagai sesuatu yang mampu merawat tujuan utama dakwah kampus hingga kita lulus dan mengantarkan dakwah di masyarakat. Selamat merawat tujuan dakwah kampus kita.