PENDIDIKAN YANG MEMBUDAYAKAN

0 komentar

PENDIDIKAN YANG MEMBUDAYAKAN

Beberapa hari terakhir ini di berbagai daerah di Indonesia sekolah – sekolah melaksanakan UAN tingkat SMA. Nampaknya bukan hal aneh jika tiba – tiba didapati banyak kasus kecurangan yang memang masalah klasik pendidikan kita yang tak kunjung selesai. Lalu muncul pertanyaan dalam hati saya: “ sudah separah itukah budaya pendidikan kita?, bagaimana nasib kebudayaan nasional kita jika pendidikan sebagai bagian dari kebudayaan yang berfungsi sebagai motor ternyata bermasalah sendiri?.
H. A. R. Tilaar, salah satu orang yang peduli terhadap pendidikan dan kebudayaan telah menulis dalam bukunya bahwa sejak orde baru pendidikan kita telah memisahkan antara kebudayaan dan pendidikan yang terbukti adanya pemisahan antara departemen kebudayaan dan pariwisata dengan departemen pendidikan nasional. Dalam materi pembelajaran nilai – nilai budaya sering dibatasi pada nilai intelektual semata. Selain itu demi kepentingan pertumbuhan nasional dan ekonomi yang menguntungkan pengusaha. Budaya kekuasaan dan budaya egoisme sekelompok kecil masyarakat telah menggantikan nilai – nilai universal dari budaya yang hidup dalam masyarakat dan bangsa indonesia. Kebebasan individu di pasung dan tujuan pendidikan cenderung intelektualistis dan di atur oleh UAN. Aspek pembentuk kepribadian yang lengkap meliputi konatif, afektif dan motorik telah diabaikan. Sayangnya berbagai hal tersebut terus berlanjut sampai sekarang.
Kata “kebudayaan” sampai sekarang lebih dibatasi pada hal – hal yang berkenaan dengan kesenian, tarian tradisonal, bangunan kuno, candi, dan sastra tradisional. Sebagaimana telah disebutkan bahwa dalam pendidikan kita nilai – nilai kebudayaan dibatasi pada nilai intelektual semata.
Kebudayaan menurut koentjaraningrat mengandung unsur sebagai berikut : sistem religi dan upacara keagamaan, sistem dan organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, sistem mata pencaharian, sistem teknologi dan peralatan. Dengan memisahkan pendidikan dari kebudayaan merupakan suatu kebijakan yang merusak perkembangan kebudayaan sendiri.
Pendidikan adalah pembudayaan. Demikian Fuad Hassan, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Menjelaskan tentang hubungan antara pendidikan dan kebudayaan. Dengan kata lain, pendidikan merupakan proses transformasi budaya. Pendidikan merupakan proses pewarisan budaya, dan sekaligus pengembangan budaya. Jika kebudayaan diartikan sebagai produk masyarakat, maka pendidikan adalah prosesnya. Jika kebudayaan sebagai“that complex whole which includes knowledge, belief, art, morals, law, custom, and any other capabilities and habits acquired by man as a member of society” atau kebudayaan merupakan satu keseluruhan yang kompleks, termasuk di dalamnya pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, kebiasaan, seni, teknologi, dan banyak kemampuan lain dan kebiasaan yang dimiliki manusia sebagai warga masyarakat, maka pendidikan adalah keseluruhan proses yang kompleks untuk menghasilkan semua itu. Proses apa yang membentuk pengetahuan dalam masyarakat? Proses itu adalah pendidikan. Proses apa yang membentuk kepercayaan dalam masyarakat? Sudah tentu masyarakat pula yang membangunnya. Demikian seni, moral, hukum, kebiasaan, dan kemampuan lain dalam masyarakat. Semuanya merupakan produk dari satu proses yang dinamakan pendidikan. Singkat kata, “education enables people and societies to be what they can be” Pendidikan menjadikan manusia dan masyarakat mampu menghasilkan apa yang dapat mereka inginkan. Demikian Bill Richardson menjelaskan peran pendidikan dalam melahirkan kemampuan tertentu dalam masyarakat.
Untuk mewariskan budaya tersebut, proses pendidikan dilakukan melalui tiga proses yang saling kait mengait yang tidak terpisahkan, yaitu: (1) pembiasaan (habit formation), (2) pengajaran dan pembelajaran (teaching and learning process), dan (3) peneladanan (role model). Dengan demikian pendidikan adalah pembudayaan. Dengan kata lain, pendidikan adalah proses pembentukan, pelestarian, dan pengembangan budaya dalam masyarakat. Pendidikan adalah proses yang dirancang dan dilaksanakan agar masyarakat dapat menghasilkan produk berupa budaya.
Manusia adalah pengemban budaya (culture bearer), dan manusia yang hidup dalam tatanan masyarakatnya akan mewariskan kebudayaannya tersebut kepada keturunannya. Proses pendidikan tidak lain merupakan proses transformasi budaya, yakni proses untuk mewariskan kebudayaan kepada generasi muda. Kebudayaan bukanlah suatu yang statis namun kebudayaan selalu berada dalam proses transformasi. Budaya yang tidak mengalami transformasi melalui proses pendidikan adalah budaya yang mati yang berarti pula suatu masyarakat yang mati.
Demikianlah interdepensi antara kebudayaan dan pendidikan. Kekeliruan yang telah terjadi sampai sekarang dengan memisahkan proses pendidikan dari proses kebudayaan perlu diperbaiki. Disamping memberikan pendidikan kebudayaan dalam arti terbatas seperti pendidikam seni, pendidkan bahasa dan sastra, pendidikan budi pekerti, juga yang lebih mendasar adalah kembali pada paradigma mengenai pendidikan nasional kita yaitu mendasarkan pendidikan nasional kepada kebudayaan nasional kita.
Nampaknya pendidikan di negeri ini masih dianggap sebagai barang mahal bagi sebagaian masyarakat meski isu tentang pendidikan gratis mulai merebak. Semoga saja itu bisa menjadi angin segar membangun strategi mengembangkan kebudayaan dalam masyarakat melalui pendidikan. Tentu, jika kita memang masih berharap menjadi orang indonesia yang berkepribadian indonesia dan berbudaya indonesia atau kita lebih suka menjadi orang lain yang tersilaukan oleh kebudayaan orang lain dan menjadi orang lain dinegeri sendiri. Semoga...

Kartini

0 komentar

Kartini

Selamat hari kartini bagi yang merayakan tentuya.
Semoga tulisan ini tidak telat, untuk ikut mengenang sisi lain surat – surat kartini. Awalnya saya tertarik dengan tulisan pada sebuah koran. Mungkin saja kalian tertarik membaca tulisan saya. Apalagi salah satu surat kartini yang isinya bernuansa penolakan secara halus terhadap “ajakan” untuk mengikuti kepercayaan si penulis surat: “yakinlah nyonya bahwa kami akan selalu memeluk agama kami yang sekarang”. Surat ini ditunjukan kepada Ny Van kohl, 21 juli 1902. Selain itu pada 12 oktober kartini juga menulis : “kami ingin mengabdi kepada tuhan bukan kepada orang” dan kepada Ny Abendanon lah surat ini ditujukan.
Sayangnya surat kepada sahabat yang memberikan jawaban tegas jarang di tampilkan. Paling baru membaca kali ini. Itupun belum mengerti maksudnya.
Sebetulnya surat – surat seperti di atas jarang kita temui sebab memang telah diseleksi sesuai kepentingan belanda pada waktu itu (kristenisasi dll) agar membentuk opini publik yang baik.
Bila sempat membaca surat kartini yang sudah di seleksi kita akan tahu bahwa sahabat kartini banyak yang mempengaruhi. Salah satunya mempengaruhi agar tidak menikah dengan bupati rembang
dengan iming – iming berupa beasiswa.
Tak perlu banyak kata lagi. Ibu kita kartini pendekar bangsa
Pendekar kaumnya untuk merdeka.
Kartini memang teladan kita. Dia tidak hanya mengajari pentingnya pendidikan bagi kaum perempuan dan mengajari kita bagaimana tetap teguh memegang prinsip ditengah politik strategis penjajah belanda. Namun kartini memiliki perjuangan lain yang tersembunyi, yang tak kalah beratnya, kita patut menghormati.

Krisis AIR Menanti

0 komentar

AIR MENIPIS BUMI MENANGIS

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.(ar Ruum : 41)
Lagi –lagi kerusakan di dunia ini tiada berhenti menghampiri. Sayangnya justru kita lah penyebab kerusakan itu, betul.....?.
Ketika menulis ini sepertinya saya masih belum yakin kalo air yang ada didunia bisa habis. Lebih dari separuh permukaan bumi adalah air baik air laut sungai danau dan lainnya belum lagi didalam tanah juga ada air tanah.
Hampir semua mahkluk hidup memang sih membutuhkan air. Tapi kayaknya manusialah yang paling banyak menggunakan air. Semenjak mereka tahu akan kegunaan air sejak itu pula kebutuhan akan air semakin meningkat. Oh ya saya hampir lupa kalo air yang dimaksud itu air bersih yang dibutuhkan manusia termasuk saya yang tinggal di indonesia tepatnya di pulau Jawa.
Nyatanya pada tahun 1930 pulau jawa mampu memasok 4.700 meter kubik per kapita namun sekarang tinggal 1500 meter kubik per kapita per tahun maka bisa diperkirakan pada tahun 2020 akan terjadi krisis air dengan perhitungan potensi air akan berkurang hingga 1200 meter kubik per kapita per tahun. Dari jumlah tersebut hanya 35 persen yang layak pakai atau tinggal 400 meter kubik per kapita per tahun padahal standarnya 1100 meter kubik per kapita per tahun.
Ketidakseimbagan tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia tapi di seluruh dunia banyak negara yang khawatir akan mengalami kekeringan, kehausan.
Pangkal masalah ini adalah buruknya sistem pengelolaan Sumber Daya Air di Indonesia. Di tambah kebiasaan boros kita dalam menggunakan air baik sektor pertanian, industri maupun kebutuhan lainnya. Hayo ngaku siapa yang suka boros air??
Kayaknya kedepan harus ada kebijakan pemerintah agar masyarakat kita tanggap dalam konservasi air bukan hanya membuat kebijakan air yang bisa menghasilkan uang melulu.
“Air mengalir sampai jauh” jadi teringat lagunya Gesang. Semoga lagu tentang “air” tidak tinggal lagunya saja sebab airnya kian hari menyusut oleh ulah kita iya tho?.
Masih nunggu untuk hemat air.........?
Sampai kapan? Jangan sampai kita mengeluarkan air mata nangis soalnya krisis air.
Tapi ...........
Lakukan penghematan ya! Mulai sekarang!

UAN 2

0 komentar

Dua jam lagi UAN akan ku hadapi. Akan kukerjakan 40 – 50 soal penentuan dengan sepenuh harapan kelulusan.
Sesulit apapun soal akan kukerjakan sepenuh kemampuan meski hanya 120 menit tapi harus cukup untuk itu semua. Dag dig dug ketika menunggu. Begitu pula semua temanku.
Detik terus berganti saat kutulis ini begitu pula menit terus berlalu. Pasti kemudian jam pun terlewati dan UAN pun harus kukerjakan.
Jangan takut!
JANGAN BERSEDIH! ALLAH Bersama kita. LA Tahzan!.
Tidakkah kau dengar dibalik kesusahan terdapat tersimpan kemudahan. Bahkan dua kemudahan. Percayalah engkau. Haruslah percaya sebab kelulusan adalah milik kita bersama. XII IPA


Saat belajar Matematika dan Bahasa Indonesia
05.05 Selasa 220408
Masjid Jami’at Taqwa



Kutulis lagi saat – saat itu setelah hampir genap satu tahun. Dengan pena sederhana berharap bisa memberi ibrah bagi semua. Khususnya bagi yang mendapatkan ujian. Agar mengerti ada kemudahan di balik kesulitan. Dan menemukan sebuah pelajaran berharga.

UAN

0 komentar

Hari ke-3 menjelang UAN. Detik demi detik terlampaui, menit demi menit terlewati. Jam demi jam berganti mengganti hari hingga hari ini.
Ketika ada awal mau tak mau harus ku jumpai akhir.
Tiga masa sekarang tinggal tiga hari lagi tak terbayang rasanya. Perjuangan terakhir harus aku lakukan. Meski dihari – hari menjelang terasa banyak kutemui rintangan, masalah – masalah kecil yang tak kuduga slama ini. Ya itulah ujian dimanapun tempatnya, kapanpun saatnya, jika saatnya, jika Allah Menghendaki maka pasti terjadi. UAN sudah didepan mata menyimpan kekahawatiran, ketakutan jika mendapat kegagalan sebuah ketidaklulusan. Hanya segenap doa yang harus kupuja serta seluruh usaha tanpa jeda atau koma jika mampu tanpa titik akhir.
Namun kulihat disana wajah – wajah perpisahan, wajah – wajah kesedihan menanti. Ya Allah jadikan ini perpisahan terindah. Biarkan waktu memisahkan segenap rasa ini, tapi jangan biarkan hati ini melupakan semua kenangan.
Itulah kenangan yang sempat tercatat sabtu 19 april 2008. Setahun hampir itu berlalu. Kemarin sempat aku bertanya kepada teman-temanku, ada kesamaan kisah tentang UAN. Ia tidak mengajarkan pembelajaran. Hanya berlatih menipu, menipu diri sendiri. Namun itulah wajah pendidikan negeriku. Sayangnya besok adik kelasku harus mengalami hal yang sama....
20 -24 April 2009
Penentuan terakhir. Tiga tahun yang harus dibayar dengan lima hari. Dengan segala kemampuan yang dimiliki serta segenap doa yang istiqomah di panjatkannya setidak-tidaknya keyakinan tentang lulus telah tertanam dihatiku, di hati mereka. Selamat menempuh ujian dari berbagai ujian kehidupan ini. Bismilah mulailah adikku di Mifda tercinta karena kelulusan adalah milik kalian.


Senin, 13 april 2009 09.05 WIB
Rumah kelima saat mengingat masa menjelang UAN